Dalam rangka menurunkan angka kejadian stunting di Kabupaten Bandung Barat, Tim Pengabdi FK Unisba menggelar Pelatihan Edukator Sebaya mengenai Kesehatan Reproduksi di MA Persis Padalarang

Rizky S. Prawiradilaga

Padalarang, 18 Juni 2023 Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) telah melakukan kegiatan edukasi dan pelatihan peer educator di Sekolah MA Persis Padalarang dalam upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi dan menurunkan angka pernikahan dini di Kabupaten Bandung Barat. Pelajar SMA, serta beberapa kelompok yang terlibat dalam pendidikan dan kesehatan masyarakat, menghadiri acara ini.

Tim pengabdian diketuai oleh Dr. R. Rizky Suganda Prawiradilaga, M.Kes., Ph.D., bersama Dr. Caecielia Makaginsar, drg. Sp.Prost., MMRS, M.H., dan Mirasari Putri, PhD, mengerjakan kegiatan ini. Lima mahasiswa yang terlibat aktif menggelar kegiatan ini juga memberikan bantuan kepada tim pengabdian: Hannia Azzahra Zahlevi, Daffa Khairan, Ahmad Rizki Akbar Dwiputra, Muhammad Ayatullah Rafsanjani S., dan Nadia Salsabila Nugraha.

Camat Padalarang Agus Achmad Setiawan SE, S.IP, MM, Kepala Desa Kertamulya Farhan Fauzi S.Kom, Pengawas Pendidikan Rochidin, M.Pd., dan Ketua yayasan/pemimpin pondok pesantren Ustadz H. Hasan Natsir semuanya memberikan dukungan untuk kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari sejumlah pihak lainnya. Dukungan mereka menunjukkan betapa pentingnya bagi akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk bekerja sama memajukan kesehatan reproduksi dan menghindari pernikahan dini.

Dr. Santun Bhekti Rahimah, dr., M.Kes., Ibu Plt. Dekan Fakultas Kedokteran Unisba, memberikan sambutan sekaligus pembukaan dalam acara ini. Ia mengungkapkan kebahagiaannya atas kegiatan tersebut dan berharap para siswa dapat memanfaatkannya untuk memahami kesehatan reproduksi secara menyeluruh. Agus Achmad Setiawan, Camat Padalarang, juga memberikan dukungannya dan meminta semua pihak untuk bekerja sama menjaga kesehatan reproduksi generasi muda.

Dalam kegiatan ini, narasumber yang memiliki keahlian di bidang kesehatan reproduksi mengedukasi siswa tentang pentingnya kesehatan reproduksi, khususnya pencegahan stunting, dan memberikan penyuluhan. Para peserta mendapat manfaat dari keahlian yang dibagikan oleh Drs. Arief Budi Yulianti, Dra., M.Si., Yuniarti, drg., M.Kes, dan Eva Rianti Indrasari, dr., M.Kes.

Para narasumber mengangkat topik seperti anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, gejala gangguan reproduksi, dan cara menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi dalam presentasi mereka. Mereka juga memberikan informasi tentang pernikahan dini, masalah kritis yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta strategi pencegahan stunting lainnya.

Kegiatan ini meliputi penyuluhan teori dan sesi praktik pada siang harinya di mana siswa belajar bagaimana mengkomunikasikan informasi tentang kesehatan reproduksi secara efektif. Hal ini sebagai bekal bagi para siswa untuk menjadi pendidik sebaya.

Siswa-siswi mengikuti sesi acara ini dengan antusias. Untuk lebih memahami materi ini, mereka berbincang dengan narasumber dan mengajukan berbagai pertanyaan.

Siswa SMA se-Kabupaten Bandung Barat diharapkan dapat mempelajari nilai-nilai menjaga kesehatan reproduksi melalui kegiatan edukasi dan pelatihan pendidik sebaya ini. Akibatnya, perempuan dapat membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan reproduksi mereka, lebih siap saat menikah, dan dapat membantu mencegah pernikahan dini dan menurunkan angka stunting di daerah tersebut. Dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi generasi muda, lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat bersinergi untuk melaksanakan kegiatan ini. Agar bermanfaat bagi masyarakat secara lebih luas dan membantu sektor kesehatan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutannya, diharapkan inisiatif serupa dapat dilakukan di masa mendatang dan diperluas ke daerah lain.

Written by 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *