Pernikahan dini atau yang sering disebut dengan perkawinan anak adalah pernikahan yang salah satu pasangannya masih dikategorikan sebagai anak.
Data pernikahan dini tahun 2008 hingga 2018 secara umum menunjukkan penurunan, namun masih tertinggal dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu penurunan pernikahan anak sebesar 8,74 persen.
Jumlah pernikahan anak di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diperkirakan akan meningkat pada tahun 2022. Jumlah keseluruhan kasus pernikahan anak selama empat tahun terakhir mencapai 671, termasuk informasi empat kasus pada 2018, 88 kasus pada 2019, 292 kasus. pada tahun 2020, dan 287 kasus pada tahun 2021.
Anak-anak di bawah usia 20 tahun belum siap secara psikologis maupun fisik untuk menjadi orang tua. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya angka perceraian yang merupakan konsekuensi dari perkawinan anak. Dari hal tersebut pula dapat berdampak memiliki anak-anak yang tumbuh tidak sehat dan relatif pendek untuk kelompok usia mereka, atau sering disebut dengan stunting.
Pencegahan stunting menjadi prioritas utama pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan. Mengurangi angka pernikahan anak merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk memerangi stunting.
Melalui pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Sekolah MTs Swasta Al Muhajirin Sukajaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Jumat, 16 September 2022, Fakultas Kedokteran Unisba turut membantu menekan angka pernikahan anak melalui edukasi kesehatan reproduksi. Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Sekolah MTs Al-Muhajirin Ibu Dinar Setiasih, ST. sebagai mitra pengabdi dan Dekan Fakultas Kedokteran Unisba, Prof. Dr. Nanan Sekarwana, dr., SpA(K)., MARS. Setelah pembukaan, tim PKM FK Unisba yang terdiri dari 5 dosen dan 10 mahasiswa FK Unisba menyerahkan cinderamata berupa alat kesehatan kepada mitra pengabdi.
Program pengabdian yang diketuai oleh dr. R. Rizky Suganda Prawiradilaga, M.Kes., Ph.D ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi kepada siswa di kelas 7, 8, dan 9. Materi yang diberikan antara lain: Anatomi organ reproduksi terkait pubertas, mengenai proses kehamilan, cara membersihkan dan menjaga kesehatan organ reproduksi, dampak-dampak dari pernikahan dini, serta infeksi yang dapat ditularkan secara seksual. Semua narasumbernya adalah dosen Fakultas Kedokteran Unisba.
Selain itu para perwakilan pelajar diberikan pelatihan dari narasumber tentang tekhnik presentasi dan public speaking untuk menjadi peer Educator atau edukator sebaya. Setelahnya, mereka melakukan praktek didampingi oleh sepuluh mahasiswa FK Unisba sebagai mentornya. Pelatihan ini diberikan agar pelajar mendapatkan pembekalan untuk dapat mengedukasi temannya dengan berperan sebagai edukator sebaya.
Di akhir acara tim PKM FK Unisba menyelenggarakan acara kuis berhadiah yang dipandu oleh Dafa dan Pipit dan disambut antusiasme luar biasa oleh para peserta. Pengabdian ini pun terdapat pendampingan terhadap mitra. Pendampingan mitra dilakukan dengan pemberian buku bahan ajar dan pembuatan grup daring dengan aplikasi Whatsapp.
Artikel serupa juga dapat dijumpai di: https://www.radarbandung.id/2022/09/22/tekan-angka-pernikahan-dini-fk-unisba-edukasi-pelajar-di-bandung-barat-tentang-kesehatan-reproduksi/